Pria yang akrab disapa Djohan ini mulai menjadi mitra Black Kebab sejak Desember 2017 lalu. Dimana di Solo sendiri, kata dia, kuliner Kebab masih masih belum terlalu populer, apalagi yang warnanya hitam.
“Kemudian saya bertemu dengan Pak Ricky di Magelang. Saya tanya beliau, apakah ada kesempatan untuk menjadi mitra, dia bilang ada,” ungkap Djohan yang juga memang pecinta kuliner kebab ini.
Menurut Djohan, potensi Black Kebab sangat bagus untuk kedepannya. Bagaimana tidak, dengan modal Rp100 juta, dia mengaku sanggup meraup omset mencapai Rp50 jutaan setiap bulannya.
“Kalau dihitung-hitung, tidak sampai setahun sudah balik modal,” katanya.
Saat ini, Djohan telah memiliki 3 buah outlet Black Kebab di Solo. Selisih dari masing-masing outlet hanya per enam bulan saja sejak pertama membuka bisnis ini di tahun 2017.
“Sejauh ini kita mencari segmennya di mall-mall. Kalau segmen marketnya ada peminatnya, kita tinggal menduplikasinya saja,” tutupnya.
Sekedar informasi, Black Kebab sendiri masih terus mencari calon mitra yang ingin bergabung dengan jaringan bisnisnya. Ada 6 konsep yang ditawarkan, yaitu konsep gerobak (kecil dan standard) dengan nilai masing-masing Rp35 juta dan Rp45 juta. Lalu ada konsep booth 1 dan booth 2 dengan nilai masing-masing Rp55 juta dan Rp75 juta. Kemudian ada juga konsep island Rp65 juta dan konsep branding Rp35 juta.
Dengan nilai tersebut, mitra akan dikenakan royalty fee sebesar Rp500 ribu setiap bulannya. Sementara lama BEP-nya sendiri paling lama 3 bulan dengan omset per bulannya bisa mencapai Rp31 jutaan.
LEAVE A REPLY